- Anda tahu Valentine Days? Pasti tahu dong. Pernah ngerayain hari ini? Saya harap belum. Mengapa? Entahlah, yg penting baca saja Maknakel ini hingga habis. Yaa kalau kalian masih mengaku sebagai umat Muhammad yg paling setia sih ya, Jika enggak ya gak masalah mau dibaca atau tidak.
[Hadits Al Islami] Hari Valentine Hanya Cocok Bagi Non Muslim, Barang siapa diatara umat muslim memperingatinya maka bakal termasuk kedalam gologan kafir? berikut ulasan selengkapnya mengenai larangan memperingati hari valentine menurut Al Quraan dan Hadist yg Tidak diragukan lagi bahwa konspirasi jahat orang-orang Yahudi dan Nashrani tanpa terasa telah membuahkan hasil nyata. Erosi susila yg melanda umat insan di zaman milenium ini merupakan Keliru satu wujud konkret dari drama penghancuran Islam. Kebenaran disembunyikan, sedangkan kebathilan dan kebohongan ditonjolkan.
Pergeseran nilai terjadi, dari nilai-nilai Ilahi yg benar menjadi nilai-nilai syaithani yg kotor dan bathil. Umat Islam semakin diarahkan kepada nilai-nilai jahat yg nampaknya Islami dan sanggup diterima logika tetapi sebetulnya menjauhkan ummat Islam dari Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah.
Berkembanglah banyak sekali pendapat mengenai nilai-nilai Islam yg sudah kuno dan ketinggalan zaman sehingga perlu sedikit diubahsuaikan dengan perkembangan zaman. semua ini tidak terlepas dari usaha-usaha musuh Islam yg senantiasa berusaha menghancurkan umat Islam, maka sungguh benar firman Allah U:
وَلَنْ تـَرْضَىعَنْكَ الْيــَهُـْودُ وَ لاَ الـنَّصَارَى حَـتــَّىتــَـتــَّبِعَ مِلَّـتــَـهُمْ [ البقرة : 120
Orang-orang Yahudi dan Nashrani tidak bakal bahagia kepada kau hingga kau mengikuti agama mereka”. (QS. Al-Baqarah : 120)
Konspirasi jahat tersebut banyak diarahkan kepada generasi muda Islam sebagai generasi yg dibutuhkan sebagai pemegang tongkat estafet kepemimpinan umat dan masih mempunyai waktu yg cukup panjang dalam menata dan meniti kehidupan. Namun tanpa disadarinya dirinya telah diracuni dengan banyak sekali nilai kotor yg bathil sehingga menjadikannya terlena. Keliru satu diantaranya yaitu Valentine’s Day (hari kasih sayang).
Valentine’s Day berawal dari semboyan sederhana yg nampaknya baik bahkan sesuai dengan Islam, dilancarkanlah Gazwul Fikri (invasi pemikiran) yg pada karnanya berkembanglah budaya patrikn, saling memberi kartu ucapan kasih sayang, bahkan lebih jauh dilanjutkan dengan dansa-dansi, bernyanyi, berciuman, berpelukan dan cumbuan antara lawan jenis, padahal mereka belum terikat oleh tali ijab kabul yg sah.
Penurunan susila yg sangat menjijikkan ini terjadi pada setiap tanggal 14 Februari. Bagi generasi muda, termasuk generasi muda Islam yg jahil (bodoh) terhadap agamanya, Valentine’s Day (hari kasih sayang) merupakan hari keramat yg ditunggu-tunggu kedatangannya alasannya yaitu merupakan moment untuk mencurahkan kasih sayangnya kepada sang pacar, sehingga perbuatan amoral pun sah untuk dilakukan. Padahal kita Musti/harus mendahulukan cinta dan kasih sayang kita kepada Rasulullah, daripada kecintaan kita kepada ibu bapak dan segenap manusia. Rasulullah bersabda :
لاَيـُؤْمـِنُ أَحَدُكُمْ حَـتــَّى أَكُوْنَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالـِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنـــَّاسِ أَجْمـَعِيْنَ ( رواه البخاري و مسلم
Tidaklah tepat keyakinan Keliru seorang diantara kau sehingga saya lebih ia cintai dari pada orang tuanya, anaknya dan segenap insan (HR. Bukhari dan Muslim).
Sejarah Valentine’s Day
Pada kala ke-tiga masehi, berkuasa seorang raja Romawi berjulukan Claudus II Ghoticus. Dengan kekuasaannya dia menghukum pancung seorang pendeta berjulukan Santo Valentine pada tanggal 14 Februari 269 M, alasannya yaitu dianggap bersalah menantang ketentuan kerajaan. Santo Valentine telah menikahkan seorang pandai balig cukup akal (prajurit) muda yg sedang menjalani cinta kasih.
Tindakan ini dianggap bertentangan dengan ketentuan kerajaan, alasannya yaitu prajurit kerajaan yg belum menikah dianggap mempunyai ketangguhan yg luar biasa di medan perang. Bagi pihak gereja tindakan Santo Valentine tersebut dianggap benar, dikarnakan telah melindungi orang yg bercinta, sehingga dia dinobatkan sebagai jagoan kasih sayang. Sehingga tercatatlah dalam sejarah bahwa setiap tanggal 14 Februari diperingati sebagai hari kasih sayang bagi ummat kristiani.
Valentine’s Day juga merupakan warisan budaya Romawi kuno, yaitu upatrik pemujaan dan penyembahan kepada dua Dewa besar Leparcus yg kuasa kesuburan dan Dewa faunus yg kuasa alam semesta. Upatrik ini dirayakan tepatnya pada tanggal 15 Februari, masa kekuasaan Kaisar Kontantine (280-337M.). Dalam upatrik tersebut dia memperlihatkan kesempatan kepada para pandai balig cukup akal perempuan untuk memberikan pesan cintanya kepada laki-laki pujaannya. Kemudian para pandai balig cukup akal laki-laki bakal mendapatkan pesan-pesan cinta tersebut, mereka berpasang-pasangan, bernyanyi bersama, berdansa dan biasanya diakhiri dengan perbuatan amoral (coitus).
Namun pada kala kelima Masehi tepatnya tahun 494 M, oleh Paus Glasium I, upatrik penyucian ini kemudian ditetapkan sebagai peringatan hari kasih sayang (Valentine’s Day). Tanggal peringatan diubah menjadi setiap 14 Februari, yaitu tanggal dihukumnya pendeta Santo Valentine, alasannya yaitu itulah Paus Glassium I dikenal sebagai penggerak peringatan Valentine’s Day.
Tinjauan Islam Menegai Valentine’s Day
1. Tasyabbuh Bil Kuffar Melirik dari sejarah Valentine’s Day, terlihat terperinci bahwa hal tersebut merupakan Keliru satu upatrik peribadatan ummat diluar Islam. Islam tidak memperkenankan mengambil trik-trik peribadahan yg tidak mempunyai sumber, baik dari Al Qur’an maupun As Sunnah Rasulullah r, segimana Rasulullah bersabda :
مَنْ أَحْدَثَ فِيْ أَمْرِنـــَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُـوَ رَدٌّ( رواه البخاري و مسلم
Barangsiapa yg mengada-adakan sesuatu dalam agama saya ini, sesuatu yg tidak ada dasar dari padanya maka itu niscaya tertolak” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dan Allah memerintahkan semoga ummat-Nya selalu berada dijalan-Nya yg lurus. Allah I berfirman dalam Al-Qur’an :
وَ أَنَّ هَذَا صِرَاطِيْ مُسْـتـــَقِيْـمًا فَاتـــَّـبِـعُـوْ هُ وَ لاَتـــَـتــَّـبِـعُوْا السُّـبُلَ فَـتــَـفَرَّقَ بِـكُمْ عَنْ سَبِـيـْــلِهِ[ الأنعام : 153
”Sesungguhnya inilah jalan-Ku yg lurus maka ikutilah dia dan janganlah kau mengikuti jalan-jalan yg lain, alasannya yaitu jalan itu mencerai beraikan kau dari jalan-Nya” (QS. Al An’am :153).
Perayaan Valentine’s Day merupakan tindakan mirip orang-orang kafir, bakal tetapi pada kenyataannya tidak sedikit generasi muda muslim yg tidak paham terhadap Dien (agama)nya ikut ambil bab dalam perayaan tersebut. Maka benarlah apa yg disabdakan Rasulullah:
لَتــَـتــَّبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بـــِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاٍع حَتــَّى لَوْ دَخَلُوْا جُحْرَ ضَبٍّ تــَـبَعْـتُمُوْهُمْ ( قُلْنــَا : يَا رَسُوْلَ اللهِ اَلْيـَهُوْدُ وَ النــَّصَارَى؟ قَالَ : ) فَمَنْ (رواه البخاري
”Sesungguhnya kalian bakal mengikuti jalan (trik hidup) orang-orang sebelum kau sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, bahkan seandainya mereka memasuki lubang biawak pun, tentu kalian bakal mengikutinya". Kami (para sobat bertanya) Wahai Rasulullah apakah mereka itu Yahudi dan Nashrani ? Beliau menjawab : "siapa lagi jikalau bukan mereka". (HR. Bukhari)
2. Penetrasi Budaya sesat
Valentine’s Day yg telah meracuni generasi muda Islam yaitu Keliru satu bukti konkret dari produk Gazwul Fikri (invasi pemikiran) para musuh Islam, dan merupakan Keliru satu wujud dari ketidak ridhaan Yahudi dan Nashrani kepada ummat Islam. Perayaan Valentine’s Day menyebabkan semakin merebaknya budaya patrikn dikalangan generasi muda Islam. Padahal Islam melarang ummatnya mendekati zina, apalagi turut andil dalam perbuatan zina, hukumnya yaitu dosa besar, firman Allah U:
وَلاَ تــَقْرَ بُوْا الزِّنــــَى إِنــَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَآءَ سَبِيْلاً [ الإسراء : 32
”Dan janganlah kau mendekati zina, itu yaitu suatu perbuatan keji dan suatu jalan yg jelek” (QS. Al Isra’ : 32)
3. Perbuatan Mubazzir
Valentine’s Day yg dipenuhi hura-hura merupakan kegiatan yg menghambur-hamburkan sumber daya, disamping itu tenaga dan waktu juga digunakan untuk aktifitas yg sudah jelas-jelas tidak Islami, sehingga apa yg dilakukannya tidak bernilai ibadah dan tidak bermanfa’at bagi dirinya sendiri lebih-lebih bagi kemaslahatan ummat.
Pergeseran nilai terjadi, dari nilai-nilai Ilahi yg benar menjadi nilai-nilai syaithani yg kotor dan bathil. Umat Islam semakin diarahkan kepada nilai-nilai jahat yg nampaknya Islami dan sanggup diterima logika tetapi sebetulnya menjauhkan ummat Islam dari Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah.
Berkembanglah banyak sekali pendapat mengenai nilai-nilai Islam yg sudah kuno dan ketinggalan zaman sehingga perlu sedikit diubahsuaikan dengan perkembangan zaman. semua ini tidak terlepas dari usaha-usaha musuh Islam yg senantiasa berusaha menghancurkan umat Islam, maka sungguh benar firman Allah U:
وَلَنْ تـَرْضَىعَنْكَ الْيــَهُـْودُ وَ لاَ الـنَّصَارَى حَـتــَّىتــَـتــَّبِعَ مِلَّـتــَـهُمْ [ البقرة : 120
Orang-orang Yahudi dan Nashrani tidak bakal bahagia kepada kau hingga kau mengikuti agama mereka”. (QS. Al-Baqarah : 120)
Konspirasi jahat tersebut banyak diarahkan kepada generasi muda Islam sebagai generasi yg dibutuhkan sebagai pemegang tongkat estafet kepemimpinan umat dan masih mempunyai waktu yg cukup panjang dalam menata dan meniti kehidupan. Namun tanpa disadarinya dirinya telah diracuni dengan banyak sekali nilai kotor yg bathil sehingga menjadikannya terlena. Keliru satu diantaranya yaitu Valentine’s Day (hari kasih sayang).
Valentine’s Day berawal dari semboyan sederhana yg nampaknya baik bahkan sesuai dengan Islam, dilancarkanlah Gazwul Fikri (invasi pemikiran) yg pada karnanya berkembanglah budaya patrikn, saling memberi kartu ucapan kasih sayang, bahkan lebih jauh dilanjutkan dengan dansa-dansi, bernyanyi, berciuman, berpelukan dan cumbuan antara lawan jenis, padahal mereka belum terikat oleh tali ijab kabul yg sah.
Penurunan susila yg sangat menjijikkan ini terjadi pada setiap tanggal 14 Februari. Bagi generasi muda, termasuk generasi muda Islam yg jahil (bodoh) terhadap agamanya, Valentine’s Day (hari kasih sayang) merupakan hari keramat yg ditunggu-tunggu kedatangannya alasannya yaitu merupakan moment untuk mencurahkan kasih sayangnya kepada sang pacar, sehingga perbuatan amoral pun sah untuk dilakukan. Padahal kita Musti/harus mendahulukan cinta dan kasih sayang kita kepada Rasulullah, daripada kecintaan kita kepada ibu bapak dan segenap manusia. Rasulullah bersabda :
لاَيـُؤْمـِنُ أَحَدُكُمْ حَـتــَّى أَكُوْنَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالـِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنـــَّاسِ أَجْمـَعِيْنَ ( رواه البخاري و مسلم
Tidaklah tepat keyakinan Keliru seorang diantara kau sehingga saya lebih ia cintai dari pada orang tuanya, anaknya dan segenap insan (HR. Bukhari dan Muslim).
Sejarah Valentine’s Day
Pada kala ke-tiga masehi, berkuasa seorang raja Romawi berjulukan Claudus II Ghoticus. Dengan kekuasaannya dia menghukum pancung seorang pendeta berjulukan Santo Valentine pada tanggal 14 Februari 269 M, alasannya yaitu dianggap bersalah menantang ketentuan kerajaan. Santo Valentine telah menikahkan seorang pandai balig cukup akal (prajurit) muda yg sedang menjalani cinta kasih.
Tindakan ini dianggap bertentangan dengan ketentuan kerajaan, alasannya yaitu prajurit kerajaan yg belum menikah dianggap mempunyai ketangguhan yg luar biasa di medan perang. Bagi pihak gereja tindakan Santo Valentine tersebut dianggap benar, dikarnakan telah melindungi orang yg bercinta, sehingga dia dinobatkan sebagai jagoan kasih sayang. Sehingga tercatatlah dalam sejarah bahwa setiap tanggal 14 Februari diperingati sebagai hari kasih sayang bagi ummat kristiani.
Valentine’s Day juga merupakan warisan budaya Romawi kuno, yaitu upatrik pemujaan dan penyembahan kepada dua Dewa besar Leparcus yg kuasa kesuburan dan Dewa faunus yg kuasa alam semesta. Upatrik ini dirayakan tepatnya pada tanggal 15 Februari, masa kekuasaan Kaisar Kontantine (280-337M.). Dalam upatrik tersebut dia memperlihatkan kesempatan kepada para pandai balig cukup akal perempuan untuk memberikan pesan cintanya kepada laki-laki pujaannya. Kemudian para pandai balig cukup akal laki-laki bakal mendapatkan pesan-pesan cinta tersebut, mereka berpasang-pasangan, bernyanyi bersama, berdansa dan biasanya diakhiri dengan perbuatan amoral (coitus).
Namun pada kala kelima Masehi tepatnya tahun 494 M, oleh Paus Glasium I, upatrik penyucian ini kemudian ditetapkan sebagai peringatan hari kasih sayang (Valentine’s Day). Tanggal peringatan diubah menjadi setiap 14 Februari, yaitu tanggal dihukumnya pendeta Santo Valentine, alasannya yaitu itulah Paus Glassium I dikenal sebagai penggerak peringatan Valentine’s Day.
Tinjauan Islam Menegai Valentine’s Day
1. Tasyabbuh Bil Kuffar Melirik dari sejarah Valentine’s Day, terlihat terperinci bahwa hal tersebut merupakan Keliru satu upatrik peribadatan ummat diluar Islam. Islam tidak memperkenankan mengambil trik-trik peribadahan yg tidak mempunyai sumber, baik dari Al Qur’an maupun As Sunnah Rasulullah r, segimana Rasulullah bersabda :
مَنْ أَحْدَثَ فِيْ أَمْرِنـــَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُـوَ رَدٌّ( رواه البخاري و مسلم
Barangsiapa yg mengada-adakan sesuatu dalam agama saya ini, sesuatu yg tidak ada dasar dari padanya maka itu niscaya tertolak” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dan Allah memerintahkan semoga ummat-Nya selalu berada dijalan-Nya yg lurus. Allah I berfirman dalam Al-Qur’an :
وَ أَنَّ هَذَا صِرَاطِيْ مُسْـتـــَقِيْـمًا فَاتـــَّـبِـعُـوْ هُ وَ لاَتـــَـتــَّـبِـعُوْا السُّـبُلَ فَـتــَـفَرَّقَ بِـكُمْ عَنْ سَبِـيـْــلِهِ[ الأنعام : 153
”Sesungguhnya inilah jalan-Ku yg lurus maka ikutilah dia dan janganlah kau mengikuti jalan-jalan yg lain, alasannya yaitu jalan itu mencerai beraikan kau dari jalan-Nya” (QS. Al An’am :153).
Perayaan Valentine’s Day merupakan tindakan mirip orang-orang kafir, bakal tetapi pada kenyataannya tidak sedikit generasi muda muslim yg tidak paham terhadap Dien (agama)nya ikut ambil bab dalam perayaan tersebut. Maka benarlah apa yg disabdakan Rasulullah:
لَتــَـتــَّبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بـــِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاٍع حَتــَّى لَوْ دَخَلُوْا جُحْرَ ضَبٍّ تــَـبَعْـتُمُوْهُمْ ( قُلْنــَا : يَا رَسُوْلَ اللهِ اَلْيـَهُوْدُ وَ النــَّصَارَى؟ قَالَ : ) فَمَنْ (رواه البخاري
”Sesungguhnya kalian bakal mengikuti jalan (trik hidup) orang-orang sebelum kau sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, bahkan seandainya mereka memasuki lubang biawak pun, tentu kalian bakal mengikutinya". Kami (para sobat bertanya) Wahai Rasulullah apakah mereka itu Yahudi dan Nashrani ? Beliau menjawab : "siapa lagi jikalau bukan mereka". (HR. Bukhari)
2. Penetrasi Budaya sesat
Valentine’s Day yg telah meracuni generasi muda Islam yaitu Keliru satu bukti konkret dari produk Gazwul Fikri (invasi pemikiran) para musuh Islam, dan merupakan Keliru satu wujud dari ketidak ridhaan Yahudi dan Nashrani kepada ummat Islam. Perayaan Valentine’s Day menyebabkan semakin merebaknya budaya patrikn dikalangan generasi muda Islam. Padahal Islam melarang ummatnya mendekati zina, apalagi turut andil dalam perbuatan zina, hukumnya yaitu dosa besar, firman Allah U:
وَلاَ تــَقْرَ بُوْا الزِّنــــَى إِنــَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَآءَ سَبِيْلاً [ الإسراء : 32
”Dan janganlah kau mendekati zina, itu yaitu suatu perbuatan keji dan suatu jalan yg jelek” (QS. Al Isra’ : 32)
3. Perbuatan Mubazzir
Valentine’s Day yg dipenuhi hura-hura merupakan kegiatan yg menghambur-hamburkan sumber daya, disamping itu tenaga dan waktu juga digunakan untuk aktifitas yg sudah jelas-jelas tidak Islami, sehingga apa yg dilakukannya tidak bernilai ibadah dan tidak bermanfa’at bagi dirinya sendiri lebih-lebih bagi kemaslahatan ummat.
Nabi Muhammad r telah wafat dan tidak meninggalkan warisan berupa harta benda, dia hanya meninggalkan dua buah wasiat yg Musti menjadi pegangan setiap muslim. Sabda Beliau: "Aku tinggalkan dua kasus untuk kalian, kalian tidak bakal tersesat selama berpegang teguh kepadanya, (yaitu) Kitabullah dan rasul-Nya “. (HR. Hakim dan Malik)
Ini yaitu permintaan Beliau pada haji terakhirnya (Hajjatul wada’) di Arafah. Sebagai seorang muslim hendaknya kita senantiasa sami’na wa atha’na (saya dengarkan dan saya ta’ati), dan konsekuensinya yaitu Musti menjalankan Islam setrik kaffah (totalitas) dan meninggalkan segala sesuatu yg tidak islami.
Oleh karnanya ummat Islam terutama generasi muda Islam Musti menjauhkan diri dan meninggalkan perayaan Valentine’s Day alasannya yaitu itu semua tidak lepas dari rekayasa jahat musuh-musuh Islam untuk menghancurkan Islam. Wallahu a’lam bisshawab.
Sumber Maknakel: kaskus.co.id
0 Response to "Hukum Memeriahkan Hari Valentine Dalam Islam (Muslim Only)"