Latest News

Sejarah & Asal Muasal Terbentuknya Kabupaten Ketapang (Kal-Bar)

Kabupaten Ketapang yaitu Keliru satu Daerah Tingkat II di provinsi Kalimantan Barat. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kota Ketapang, sebuah kota yg terletak di tepi Sungai Pawan. Kabupaten ini mempunyai luas wilayah 35.809 km² dan berpenduduk sebesar 473.880 jiwa (berdasarkan hasil survei tahun 2004, jikalau kini mungkin agak bertambah).


SEJARAH
Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, semenjak tahun 1936 Kabupaten Ketapang yaitu Keliru satu tempat (afdeling) yg merupakan bab dari Keresidenan Kalimantan Barat (Residente Western Afdeling van Borneo) dengan sentra pemerintahannya di Pontianak. Kabupaten Ketapang dikala itu dibagi menjadi tiga Onder Afdeling, yaitu:
  1. Sukadana
  2. Matan Hilir
  3. Matan Hulu

Masing-masing Onder Afdeling dipimpin oleh seorang Wedana. Tiap-tiap Onder Afdeling dibagi lagi menjadi Onder Distrik, yaitu:
  1. Sukadana terdiri dari Onder Distrik Sukadana, Simpang Hilir dan Simpang Hulu
  2. Matan Hilir terdiri dari Onder Distrik Matan Hilir dan Kendawangan
  3. Matan Hulu terdiri dari Onder Distrik Sandai, Nanga Tayap, Tumbang Titi dan Marau

Masing-masing Onder Distrik dipimpin oleh seorang Asisten Wedana. Afdeling Ketapang terdiri atas tiga kerajaan, yaitu:
  1. Kerajaan Matan yg membawahi Onder Afdeling Matan Hilir dan Matan Hulu
  2. Kerajaan Sukadana yg membawahi Onder Distrik Sukadana
  3. Kerajaan Simpang yg membawahi Onder Distrik Simpang Hilir dan Simpang Hulu

Masing-masing kerajaan dipimpin oleh seorang Panembahan. Sampai tahun 1942, wilayah-wilayah ini dipimpin oleh:
  • Kerajaan Matan oleh Gusti Muhammad Saunan
  • Kerajaan Sukadana oleh Tengku Betung
  • Kerajaan Simpang oleh Gusti Mesir

Masa Pendudukan Jepang, NICA Dan Pasca Kemerdekaan
Masa pemerintahan Hindia Belanda berakhir dengan datangnya bala tentara Jepang pada tahun 1942. Dalam masa pendudukan tentara Jepang, Kabupaten Ketapang masih tetap dalam status Afdeling, hanya saja pimpinan eksklusif diambil alih oleh Jepang.

Pemerintahan pendudukan Jepang yg berakhir kekuasaannya pada tahun 1945 diganti oleh Pemerintahan Tentara Belanda (NICA). Pada masa ini bentuk pemerintahan yg ada sebelumnya masih diteruskan. Kabupaten Ketapang berstatus Afdeling yg disempurnakan dengan Stard Blood 1948 No. 58 dengan legalisasi adanya Pemerintahan swapraja.

Pada waktu itu Kabupaten Ketapang terbagi menjadi tiga pemerintahan swapraja, yaitu Sukadana, Simpang dan Matan, lalu semua tempat swapraja yg ada digabungkan menjadi sebuah Federasi. Pembentukan Kabupaten Ketapang pada masa Pemerintahan Republik Indonesia yaitu berdasakan Undang-undang Nomor 25 tahun 1956 yg tetapkan status Kabupaten Ketapang sebagai bab Daerah Otonom Provinsi Kalimantan Barat yg dipimpin oleh seorang Bupati.

Letak Geografi
Kabupaten Ketapang merupakan Keliru satu kabupaten yg berada di Provinsi Kalimantan Barat, terletak di antara garis 0º 19’00” - 3º 05’ 00” Lintang Selatan dan 108º 42’ 00” - 111º 16’ 00” Bujur Timur. Dibandingkan kabupaten lain di Kalimantan Barat, Kabupaten Ketapang merupakan kabupaten terluas.

Memiliki pantai yg memanjang dari selatan ke utara dan sebagian pantai yg merupakan muara sungai, berupa rawa-rawa terbentang mulai dari Kecamatan Teluk Batang, Simpang Hilir, Sukadana, Matan Hilir Utara, Matan Hilir Selatan, Kendawangan dan Pulau Maya Karimata, sedangkan tempat hulu umumnya berupa daratan yg berbukit-bukit dan diantaranya masih merupakan hutan.

Sungai terpanjang di Kabupaten Ketapang yaitu Sungai Pawan yg menghubungkan Kota Ketapang dengan Kecamatan Sandai, Nanga Tayap dan Sungai Laur serta merupakan urat nadi penghubung atrik ekonomi masyarakat dari desa dengan kecamatan dan kabupaten.

0 Response to "Sejarah & Asal Muasal Terbentuknya Kabupaten Ketapang (Kal-Bar)"

Total Pageviews